KBRI Lima Bidik Kerjasama dengan ADEX dan CCL
By Admin
nusakini.com--Dalam rangka meningkatkan peran pengusaha RI-Peru, yang diwakili oleh organisasi pengusaha, dan untuk mempererat kerja sama serta meningkatkan perdagangan kedua negara, Dubes LBBP RI Lima, Ibu Marina Estella Anwar Bey, dalam kesempatan terpisah telah melakukan pertemuan dengan Presiden Asosiasi Eksportir Peru (ADEX), Juan Varilias Velasquez (4/6/18) dan Presiden Kamar Dagang Lima (CCL), Yolanda Torriani del Castillo, Rabu (6/6).
Kepada kedua pimpinan organisasi tersebut, Dubes RI menyampaikan bahwa arah kebijakan perdagangan Indonesia saat ini peningkatan kerja sama dengan negara-negara non-tradisional seperti di Kawasan Amerika Latin, salah satunya Peru. Sebagai mitra dagang terbesar ke-4 dengan Indonesia di Kawasan Amerika Latin dengan total perdagangan senilai US$ 386,2 juta (Sumber: Veritrade, 2017), terdapat cukup banyak potensi perdagangan yang dimiliki kedua negara, melalui ekspor-impor, pariwisata dan investasi.
Selama ini, produk ekspor Peru yang masuk ke Indonesia antara lain anggur, kopi, coklat, kaca pengaman, kain katun, dan plastik (tube). Sedangkan ekspor Indonesia ke Peru antara lain minyak sawit, kendaraan penumpang, ban (karet), kertas, produk kulit, dan garmen. Aktivitas perdagangan tersebut, menurut ADEX, dapat lebih ditingkatkan sekiranya terdapat kerja sama perdagangan Indonesia dan Peru, baik dalam bentuk pengaturan tarif, regulasi sanitasi, maupun trade facilitation, agar produk-produk ekspor unggulan kedua negara menjadi lebih kompetitif. Oleh karena itu, pihaknya juga memandang positif kunjungan Menlu RI ke Peru pada bulan Mei 2018 lalu dalam suasana peningkatan hubungan bilateral kedua negara.
Terkait sektor industri lainnya, Presiden ADEX menjelaskan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan peluang di Peru untuk memasarkan produk furnitur dan farmasi, demikian juga pengelolaan destinasi wisata. Khusus mengenai wisata, Presiden ADEX menyatakan bahwa Peru dapat belajar dari pengalaman/expertise Indonesia dalam mengelola tempat-tempat wisata, dari sisi logistik, fasilitas, dan infrastruktur, agar dapat meningkatkan jumlah kunjungan turis asing. Selain itu juga terdapat peluang untuk berinvestasi pada sektor pariwisata, terutama di bagian utara Peru, yang saat ini menjadi salah satu prioritas program pembangunan pemerintah.
Sementara itu, kerja sama antar pengusaha dari berbagai negara mendapat perhatian yang cukup tinggi dari Kadin Peru/CCL, sebagai wadah pengusaha tertua dan terbesar di Peru, yang saat ini berusia 130 tahun dan memiliki kurang lebih 15 ribu anggota. Beberapa negara di Asia seperti India, Taiwan, Thailand, dan juga Indonesia, dipandang memiliki pasar yang tengah berkembang pesat, di samping negara berkembang lainnya seperti Brazil, Argentina, Kosta Rika, Hungaria dan Yunani.
Tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis dengan negara di Kawasan Asia, termasuk indonesia, adalah jarak dan biaya perjalanan yang mahal. Meskipun demikian, Presiden CCL meyakini bahwa para pengusaha Peru dapat menjadi mitra yang menguntungkan bagi Indonesia, dimana saat ini terdapat kurang lebih 38 ribu importir dan 7 ribu eksportir Peru yang siap menjalin hubungan bisnis dengan pengusaha Indonesia.
Dubes RI secara khusus mengundang kedua pimpinan organisasi tersebut, demikian juga seluruh anggotanya, untuk berpartisipasi pada Trade Expo Indonesia 2018, yang akan diselenggarakan pada tanggal 24-28 Oktober 2018. Keduanya menyambut baik undangan tersebut sebagai peluang untuk masuk ke pasar di Kawasan Asia, dan akan mendorong para anggotanya untuk menghadiri acara tersebut. (p/ab)